Jakarta di Waktu Malam

Jalanan makin tidak ramah dan aman. Bukan cuma buat yang jalan kaki, yang bermobil pun tetap was-was. Orang makin berani meminta paksa barang berharga milik pengemudi. Caranya pun mudah, ketuk kaca jendela pakai kapak atau sebangsanya. Orang di dalam mobil pasti ciut nyalinya. Keadaan itu membuat saya waspada di jalan.

Sampai pada satu kejadian belum lama ini. Saat itu, saya pulang dari satu kepentingan bersama teman dengan mobilnya. Malam baru lepas Isya. Di jalan depan gedung DPR /MPR. Di saat macet, di jalur ke luar jalan tol. Teman saya yang suntuk dengan macet, menyalakan rokok. Terpaksa AC dimatikan. Kaca jendela dibuka. Termasuk kaca jendela di samping saya agar efektif mengalir udara.


Saya mendapat telepon dari istri dan mengangkat HP. Karena atmosfir jalanan yang ramai ditambah suara klakson mobil yang dibunyikan berkali-kali oleh teman saya, membuat suara istri terdengar tak jelas.


Belum lama bicara. Seraut wajah mendekat di jendela saya. Saya kaget. Sontak saya menutup kaca jendela. HP di tangan jatuh ke pangkuan. Orang di luar mengetuk cepat jendela. Wajahnya membuat takut!
"Buka!Ngapain lu tutup?" sembur teman saya.
"Lu nggak liat ada orang?" jawab saya menunjuk jendela.
Teman saya menghela napas dan bilang, "Itu tukang bakpau, gua mau beli!" [sr]

Comments

Popular posts from this blog

THE COFFEE BEAN SHOW (Trans TV - 2008)

Cara Mudah Membangun Struktur Skenario Bernilai Jual

CAMERA CAFE (Metro TV - 2008)